BANTENHUB.ID – Ustadz Adi Hidayat dalam salah satu dakwahnya ungkap batas sahur yang sebenarnya.
Ustadz Adi Hidayat ungkap batas sahur yang sebenarnya karena ternyata masih banyak yang keliru.
Memasuki bulan Ramadan, banyak umat Islam masih bingung mengenai batas akhir waktu sahur.
Sebagian beranggapan bahwa sahur harus berhenti ketika waktu imsak tiba, sementara yang lain tetap makan hingga azan Subuh berkumandang.
Ustadz Adi Hidayat atau UAH meluruskan pemahaman ini agar umat Islam tidak salah dalam menjalankan ibadah puasa.
Imsak Bukan Batas Akhir Sahur
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa batas akhir sahur yang benar adalah saat azan Subuh dimulai, bukan ketika imsak tiba.
Imsak hanyalah peringatan bahwa waktu Subuh sudah dekat, bukan tanda berhenti makan dan minum.
“Sering kali kita temui jadwal imsak yang seolah-olah menjadi batas akhir sahur. Padahal, dalam Al-Qur’an, Allah SWT menetapkan batas makan dan minum hingga fajar terbit, yaitu ketika azan Subuh dikumandangkan,” jelas UAH.
Beliau mengutip firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 187: “Makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.”
Menurutnya, ayat ini menegaskan bahwa umat Islam masih diperbolehkan makan dan minum hingga waktu Subuh benar-benar masuk.
Boleh Makan Saat Azan Berkumandang?
Lalu, bagaimana jika seseorang masih makan atau minum saat azan Subuh berkumandang?
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa jika seseorang sedang makan dan azan mulai dikumandangkan, ia boleh menyelesaikan suapannya.
Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: “Jika salah seorang di antara kalian mendengar azan Subuh sementara bejana masih di tangannya, maka janganlah ia meletakkannya sampai ia menyelesaikan hajatnya.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad)
UAH menambahkan bahwa hadis ini menjadi dalil bahwa tidak masalah jika seseorang masih dalam keadaan makan saat azan berkumandang, asalkan tidak berlebihan dan segera mengakhirinya.
Sebagai penutup, Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk memahami batas sahur yang benar berdasarkan dalil yang kuat.
“Jangan jadikan imsak sebagai batas sahur yang mutlak. Tetap perhatikan waktu azan Subuh sebagai patokan utama,” tegasnya.
Dengan memahami hal ini, umat Islam dapat menjalankan puasa dengan lebih tenang dan sesuai tuntunan yang benar. (red)
Leave a Reply