CILEGON, BANTENHUB.ID – PT Wakasatomo Engineering terus menunjukkan komitmen untuk bekerja cepat dan mematuhi aturan dalam proyek jembatan penghubung Unit 8 PLTU Suralaya.
Perusahaan itu memastikan seluruh kegiatan proyek berjalan tertib, transparan, serta melibatkan masyarakat sekitar tanpa mengganggu aktivitas warga dan jalur nelayan.
Project Manager PT Wakasatomo Engineering, Ari Suryadi, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melanggar aturan ketenagakerjaan ataupun melakukan praktik yang merugikan pekerja.
Ia menuturkan bahwa semua pekerja menerima upah sesuai ketentuan, termasuk tenaga kerja lokal yang ikut terlibat dalam pembangunan jembatan tersebut.
“Kami tidak pernah melanggar aturan upah, semua pekerja mendapat bayaran sesuai ketentuan,” ujar Ari.
Ari menjelaskan, jam kerja berlangsung dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, sedangkan pekerja yang lembur memperoleh hitungan dua hari kerja penuh.
Ia menilai kebijakan itu menjadi bentuk penghargaan perusahaan terhadap tenaga kerja lokal agar mereka tetap sejahtera dan semangat bekerja.
Jaga Hubungan Baik
Selain memperhatikan kesejahteraan pekerja, PT Wakasatomo Engineering juga aktif menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar proyek.
Ia menambahkan, sepanjang proyek berlangsung, perusahaan memastikan jalur nelayan tetap terbuka dan aktivitas ekonomi warga tetap berjalan lancar.
Ari juga menekankan bahwa pihaknya selalu melibatkan pengusaha lokal dalam berbagai kegiatan proyek, mulai dari penyediaan logistik hingga dukungan operasional.
“Kami tidak berdiri sendiri, kami menggandeng masyarakat dan pengusaha lokal agar manfaat proyek ini benar-benar dirasakan bersama,” jelasnya.
Ari optimistis pekerjaan bisa rampung tepat waktu karena seluruh tim bekerja disiplin, solid, dan mengutamakan keselamatan di lapangan.
“Kami ingin hasil proyek ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan mendukung keberlangsungan operasional PLTU Suralaya,” tegasnya.
Dengan langkah cepat, terbuka, dan sesuai aturan, PT Wakasatomo Engineering bertekad menjaga harmoni sosial serta memperkuat kepercayaan publik di Suralaya (red)