Site icon Bantenhub.id

Pelabuhan Warnasari Bukan Mimpi, Dirut PCM Beberkan Langkah Nyata Menuju Realisasi!

Direktur Utama PT PCM Muhammad Willy saat memberikan keterangan pers kepada awak media. (Sigit/Bantenhub.id)

CILEGON, BANTENHUB.ID – Direktur Utama PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) Muhammad Willy memastikan bahwa Pelabuhan Warnasari terus mengalami kemajuan signifikan menuju realisasi.

Ia menyebut tantangan utama pengembangan Pelabuhan Warnasari saat ini terletak pada persoalan perizinan dan skema pembiayaan yang belum tuntas.

PCM telah menjajaki sejumlah lembaga pembiayaan, mulai dari Bank BJB, PT SMI, hingga Bursa Efek Indonesia (BEI) secara langsung.

“Kita bicara langsung di level direksi, karena setiap lembaga punya keunggulan dan kelemahan yang perlu kita pertimbangkan matang,” ujarnya.

Willy mengakui bahwa jika menggunakan jalur pasar modal melalui BEI, prosesnya bisa memakan waktu hingga satu tahun lebih.

“Dari ribuan BUMD di Indonesia, baru delapan yang berhasil IPO, dan mayoritas berasal dari sektor perbankan,” jelasnya.

Ia juga menyebut adanya ketertarikan investor asing seperti dari Tiongkok, namun tidak dalam bentuk pembiayaan langsung.

“Mereka lebih menawarkan kerjasama pembangunan fisik, bukan pendanaan, jadi kami tetap harus cari sumber pembiayaan sendiri,” tambahnya.

Konsesi

Hal paling mendasar, kata Willy, adalah menyelesaikan konsesi lahan yang menjadi syarat wajib dari Kementerian Perhubungan.

PCM masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Cilegon sebagai pemilik Hak Pengelolaan Lahan (HPL) untuk memenuhi ketentuan tersebut.

Akses menuju pelabuhan juga belum ideal, karena jalurnya sebagian berada di area milik Krakatau Steel Group.

“Kita mempertimbangkan jalur alternatif ke arah jalan Amerika karena lahannya lebih memungkinkan untuk dikembangkan,” ujarnya.

Desain Pelabuhan

PCM juga telah mempresentasikan desain lengkap Pelabuhan Warnasari kepada Wali Kota Cilegon, termasuk tahapan pembangunan bertahapnya.

Tahap pertama mencakup 500 meter ke laut dan 300 meter ke sisi kiri dan kanan dari garis pantai yang direncanakan.

“Saat ini tahap pertama sedang dihitung SME agar bisa dibangun tepat waktu dan tanpa keterlibatan mitra,” ujarnya.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa investor tetap dibutuhkan karena PCM tidak memiliki cukup modal untuk membiayai sendiri.

Willy melihat potensi besar dari sinergi bisnis antara pelabuhan dan pergudangan sebagai kekuatan ekonomi lokal ke depan.

“Bisnis pelabuhan dan pergudangan saling menguatkan, dan Pelabuhan Warnasari bisa jadi model ekonomi yang berkelanjutan,” tutupnya. (red)

 

Exit mobile version