BANTENHUB.ID, CILEGON – DPRD Cilegon bingung karena Target Pendapatan Cilegon 2025 turun dalam APBD Perubahan tanpa alasan jelas.
Padahal prognosis akhir Juni menyebut Target Pendapatan Cilegon 2025 sanggup bertahan di angka Rp2,29 triliun.
Namun angka itu justru diturunkan menjadi Rp2,25 triliun saat APBDP disahkan awal Juli.
Selisihnya sebesar Rp33,7 miliar dibanding angka optimis dalam dokumen prognosis sebelumnya.
“Kami mempertanyakan kenapa angka diturunkan padahal prognosis tidak direvisi,” ujar Rahmatulloh.
Ia adalah Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Cilegon yang aktif mengawal pembahasan anggaran daerah.
Menurutnya, prognosis harusnya menjadi dasar sahih untuk menyusun dan menetapkan APBD Perubahan.
“Kecuali mereka menurunkan juga angka di prognosis, maka bisa dibenarkan secara logika,” katanya.
KUA-PPAS disusun pertengahan Juni, prognosis keluar akhir Juni, APBDP diketok awal Juli.
“Waktunya mepet, tapi angka-angka justru tidak sinkron, ini sangat janggal,” tambah Rahmatulloh.
Surat Edaran Mendagri sudah terbit sejak Februari untuk panduan penyusunan dokumen anggaran daerah.
Namun Pemkot baru menyiapkan data prognosis menjelang akhir Juli, jauh dari tenggat pusat.
“Saya turun langsung, saya cek, memang belum siap saat kami minta di awal Juni,” ujarnya.
Ia menilai keterlambatan bukan hanya teknis, tapi menunjukkan lemahnya komitmen mengikuti arahan pusat.
“Kami harap tahun depan tidak ada lagi pola kerja seperti ini,” tegasnya.
Target Pendapatan Cilegon 2025 harus direncanakan jujur, dihitung realistis, dan disampaikan secara terbuka ke publik. (red)