BANTENHUB.ID, CILEGON – Pemerintah Kota Cilegon mencatat sejarah baru dalam 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Robinsar – Fajar Hadi Prabowo.
Pada Selasa, 6 Mei 2025, Pemkot Cilegon secara resmi menerima penyerahan pengelolaan Masjid Agung Nurul Ikhlas dan Islamic Center dari Yayasan Pengelola.
Langkah monumental ini ditandai dengan penyerahan surat permohonan oleh Ketua Yayasan, KH Karim Ismail, langsung kepada Wali Kota Robinsar di Sekretariat Masjid Agung atau Masjid Nurul Ikhlas.
Surat tersebut berisi permintaan agar pengelolaan dua pusat kegiatan keagamaan tersebut dialihkan sepenuhnya ke Pemkot Cilegon demi kemaslahatan umat.
“Berdasarkan hasil rapat pada 23 April 2025, kami sepakat menyerahkan pengelolaan Masjid Agung dan Islamic Center kepada pemerintah kota,” ujar KH Karim Ismail.
Ia menegaskan bahwa keputusan ini dilandasi komitmen untuk memajukan pelayanan keagamaan, pendidikan Islam, serta memperkuat peran sosial masjid di tengah masyarakat.
Menurutnya, penyerahan ini bukan sekadar administratif, melainkan bagian dari ikhtiar mulia untuk memakmurkan Rumah Allah dengan lebih baik.
“Semoga Allah SWT meridhoi langkah ini dan menjadikan masjid kembali sebagai pusat peradaban umat,” tuturnya penuh harap.
Wali Kota Cilegon, Robinsar, menyambut baik penyerahan tersebut dan menyebutnya sebagai salah satu gebrakan utama dalam program 100 hari kerja.
Ia menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi para pengurus Yayasan yang selama ini telah menghidupkan kegiatan keumatan di Masjid Agung dan Islamic Center.
“Kami siap menjalankan amanah ini dengan transparansi dan tanggung jawab. Ini bukan hanya soal pengelolaan, tapi tentang semangat memakmurkan masjid dan membangun masyarakat yang religius dan berdaya,” ujar Robinsar.
Ia menambahkan bahwa Pemkot akan segera mengkaji permohonan ini secara menyeluruh bersama dinas terkait dan memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan.
Robinsar juga berharap, para tokoh kasepuhan dan pengurus lama tetap terlibat untuk memberikan masukan dan pengalaman dalam pengelolaan ke depan.
“Langkah ini bukan akhir, tapi awal dari transformasi besar peran masjid di Cilegon. Kami ingin Masjid Agung dan Islamic Center menjadi pusat pembinaan umat yang terbuka, aktif, dan berdampak luas,” tegasnya.
Dukungan atas langkah ini juga datang dari masyarakat.
Ari Sheliawan Arief, tokoh masyarakat Jombang, menyebut bahwa penyerahan pengelolaan ini adalah keputusan strategis dan tepat.
“Dengan dukungan penuh dari Pemkot, pengelolaan masjid akan jauh lebih profesional, terbuka, dan inklusif. Kami siap bersinergi untuk memakmurkannya bersama,” ucapnya. (red)
Leave a Reply