LEBAK, BANTENHUB.ID – Di tengah hamparan hutan dan perkampungan adat di Cisimeut, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, nama Jaro Karis terus hidup dalam ingatan masyarakat.
Ia bukan sekadar jawara lokal, tapi tokoh sakti yang diyakini memiliki kekuatan batin luar biasa.
Dalam berbagai cerita yang beredar turun-temurun, Jaro Karis bahkan disebut-sebut pernah menjadi guru batin Presiden Soeharto.

Sebagai pejuang, Jaro Karis dikenal memimpin perlawanan gerilya melawan Belanda di wilayah pedalaman Banten.
Ia bergerak bersama sejumlah tokoh perlawanan, menggunakan strategi yang tak mudah dilacak oleh penjajah.
Aksi-aksi gerilya yang dipimpinnya membuat penjajah kesulitan menembus wilayah Lebak.
Setelah kemerdekaan, perjuangan Jaro Karis tidak berhenti di medan tempur, ia justru beralih ke pembangunan desa.
Dengan kemauan kuat dan sumber daya pribadi, Jaro Karis membangun jalan penghubung dari Cisimeut ke kota.
Infrastruktur itu menjadi penopang utama aktivitas ekonomi masyarakat hingga saat ini.
Selain dikenal sebagai pemimpin rakyat, ia juga dianggap sebagai tokoh spiritual.
Ia adalah santri dari salah satu ulama besar Banten dan dipercaya memiliki pengaruh batin yang kuat.
Dari jalur inilah muncul keyakinan bahwa Jaro Karis pernah menjadi pembimbing spiritual bagi kalangan elite nasional, termasuk Presiden Soeharto.

Fisiknya mungkin kecil, tetapi kewibawaannya besar.
Karismanya terpancar kuat dan dihormati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
Sosoknya disegani bukan karena kekayaan atau jabatan, tetapi karena keberanian, kesederhanaan, dan ilmu yang diyakini berasal dari leluhur.
Kini, rumah peninggalannya di Cisimeut menjadi lokasi ziarah dan wisata religi.
Di samping rumah tersebut, terdapat makam Jaro Karis yang dirawat dan dikunjungi banyak orang, terutama pada malam-malam tertentu yang dianggap keramat.
Warisan Jaro Karis tidak hanya berupa bangunan atau peninggalan fisik, melainkan juga nilai-nilai perjuangan, kepemimpinan, dan spiritualitas yang masih dijaga oleh masyarakat setempat.
Ia menjadi simbol perlawanan, pembangunan, dan kekuatan batin yang langka. (red)
Leave a Reply