CILEGON, BANTENHUB.ID – Di tengah derasnya sorotan publik atas dugaan keterlibatan anggota DPRD Kota Cilegon, Hikmatulloh, dalam insiden penabrakan buruh saat aksi unjuk rasa di PT Bungasari Ciwandan, sikap Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Cilegon Fachri Mohammad Rizki dinilai menjadi angin sejuk.
Fachri memilih langkah yang tenang dan tidak gegabah, dengan menekankan pentingnya musyawarah internal sebelum mengambil keputusan.
“Iya, informasinya sudah kami terima, kan ramai juga di media sosial,” ujar Fachri kepada wartawan, Kamis 12 Juni 2025.
Alih-alih menanggapi dengan reaksi emosional atau tekanan publik semata, Fachri menegaskan bahwa BK akan terlebih dahulu melakukan pembahasan bersama seluruh anggotanya.
Menurutnya, setiap keputusan harus diambil secara kolektif sesuai dengan tata tertib yang berlaku dalam lembaga legislatif.
“Nanti kita akan diskusikan dengan teman-teman BK lainnya, karena BK kan tidak hanya saya seorang. Kalau memang perlu dilakukan pemanggilan, tentu kita akan lakukan. Tapi itu semua bergantung pada kesepakatan internal,” jelasnya.
Sikap ini menuai apresiasi karena menunjukkan komitmen untuk tidak menjadikan isu ini sebagai alat politisasi, melainkan tetap menjunjung tinggi mekanisme etik dan prinsip kehati-hatian.
Di tengah derasnya opini di media sosial, Fachri justru tampil sebagai figur penyeimbang yang menjaga integritas proses tanpa mengabaikan tuntutan keadilan.
Fachri juga mengingatkan seluruh anggota DPRD Cilegon untuk menjaga citra kelembagaan di tengah masyarakat.
Ia berharap setiap langkah anggota dewan mencerminkan tanggung jawab moral dan etika sebagai wakil rakyat.
“Saya mengimbau kepada seluruh anggota DPRD Kota Cilegon untuk menjaga marwah DPRD dalam bertindak dan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujarnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa BK DPRD Cilegon tetap membuka ruang penyelesaian yang adil dan berimbang.
Publik kini menantikan langkah selanjutnya dari BK, namun yang pasti, langkah awal Ketua BK dinilai sebagai bentuk kedewasaan politik yang patut dicontoh dalam situasi sensitif seperti ini. (red)
Leave a Reply