CILEGON, BANTENHUB.ID – Ketua DPRD Kota Cilegon, Rizki Khairul Ichwan, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya Gembrung Pence, salah satu agenda utama dalam rangkaian Muharam Culture Festival 2025 di Alun-Alun Kota Cilegon, Sabtu, 28 Juni 2025.
Menurut Rizki, kegiatan ini bukan sekadar seremoni penyambutan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Melainkan momentum penting dalam membangun identitas budaya Kota Cilegon yang kuat dan berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar pentas seni, tapi wadah penting bagi komunitas seni dan perguruan budaya untuk mengekspresikan diri dan membangun arah kebudayaan kota,” ujar Rizki disela-sela acara.
Ia menilai langkah Dewan Kebudayaan Kota Cilegon sebagai penyelenggara merupakan gebrakan awal yang patut didukung penuh.
Bahkan, ia mendorong agar festival semacam ini dijadikan agenda rutin tahunan.
“Ini harus menjadi program gradual, bukan acara musiman. Harus ada kesinambungan karena ini bagian dari pembangunan budaya jangka panjang,” katanya.
Rizki juga menekankan pentingnya penyusunan roadmap atau peta jalan kebudayaan yang konkret.
Hal ini penting agar geliat budaya lokal tidak tergerus oleh derasnya arus modernisasi, apalagi dengan status Cilegon sebagai kota industri.
“Kebudayaan harus punya arah. Kita ingin budaya bisa bersinergi dengan sektor lain seperti pariwisata. Cultural tourism harus jadi cita-cita kita bersama,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung pentingnya pemetaan kampung-kampung adat dan potensi budaya lokal lainnya yang bisa diangkat sebagai daya tarik wisata berbasis kearifan lokal.
“Kalau potensi ini dipetakan dengan baik, kita bukan hanya punya kekayaan seni, tapi juga potensi ekonomi dari sektor pariwisata. Ini bisa menjadi strategi mendongkrak PAD Cilegon,” tegas Rizki.
Sinergi Budaya dan Pemerintah
Ketua IPSI Kota Cilegon, Abdul Rojak, turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan Gembrung Pence.
Menurutnya, acara ini membuktikan adanya sinergi positif antara Dewan Kebudayaan dan para pegiat seni bela diri tradisional.
“Gembrung Pence ini merupakan bukti kolaborasi yang baik antara IPSI dan Dewan Kebudayaan. Semoga sinergi ini terus berlanjut dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Muharam Culture Festival, Rizal Arief Baehaki, menegaskan bahwa acara ini bukan semata-mata perayaan tahun baru Islam, melainkan juga refleksi harapan dan doa untuk Kota Cilegon yang lebih baik.
“Kami awali dengan prosesi ruatan untuk menebar energi positif dan membuang hal-hal negatif yang menyelimuti kondisi kota saat ini, Jumat 27 Juni 2025,” jelasnya.
Meriah dan Sarat Makna
Festival semakin semarak dengan pawai obor yang melibatkan 16 kelompok peserta dari kalangan pelajar, masyarakat umum, dan komunitas seni.
Masing-masing kelompok membawa obor dalam komposisi 20 orang inti dengan iringan musik dan ornamen kreatif.
Pawai dimulai dari Masjid Nurul Iman hingga Alun-Alun Cilegon dan dinilai untuk menentukan juara terbaik.
Usai pawai, digelar pelantikan adat serta penyerahan pusaka secara simbolik, dilanjutkan dengan pertunjukan hadroh dan santunan untuk anak yatim.
Dukungan terhadap pelaku ekonomi lokal juga tampak dari kehadiran 30 UMKM bersertifikat halal binaan Dinas Koperasi Kota Cilegon yang dilibatkan secara gratis.
“Kami juga gelar pameran pusaka. Ini aspirasi para seniman yang ingin Cilegon punya museum budaya sendiri. Semoga bisa segera terwujud,” ujar Rizal.
Atraksi Silat dan Diskusi Kebudayaan
Di hari kedua, Sabtu 28 Juni 2025, festival dibuka dengan pertunjukan kolaboratif Gembrung Pence, yakni atraksi seni bela diri dari berbagai perguruan silat di Cilegon.
Acara ini dibuka langsung oleh Ketua DPRD dan Ketua IPSI Kota Cilegon.
Sore harinya, diskusi kebudayaan digelar menghadirkan narasumber dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 8, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta tokoh-tokoh budaya lokal.
Puncak acara malam harinya ditutup dengan panggung ekspresi seni dari sanggar dan komunitas budaya se-Kota Cilegon.
“Kegiatan ini kami desain sebagai ruang ekspresi bersama untuk pelaku budaya, pelajar, dan masyarakat. Semoga menjadi tradisi baru setiap tahun baru Hijriah,” tutup Rizal. (red)
Leave a Reply