CILEGON, BANTENHUB.ID – Ketua KONI Cilegon Abdul Salam Salim memastikan pemilihan ketua umum berjalan demokratis, transparan, dan bebas dari tekanan siapa pun.
Ketua KONI Cilegon menegaskan bahwa ia tidak akan mencampuri proses pemilihan meskipun memiliki peluang untuk mencalonkan diri kembali.
“Seluruh proses saya serahkan ke panitia dan TPP, saya tidak ingin ikut mengatur jalannya tahapan pemilihan,” tegasnya.
Panitia dan Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) mulai bekerja sejak dua pekan lalu berdasarkan Surat Keputusan yang ditandatangani secara resmi.
Ketua TPP Oding Surahman langsung memimpin pengumuman pembukaan pendaftaran dan menyiarkannya secara live agar publik bisa menyaksikan.
TPP menyusun struktur kepanitiaan dengan melibatkan dua perwakilan KONI dan tiga cabang olahraga, yaitu tinju, basket, dan layar.
Salam meminta panitia membuka waktu pendaftaran yang cukup panjang dan mengumumkannya secara online agar semua orang punya kesempatan yang sama.
Ia mendorong proses pemilihan ini menjadi contoh praktik demokrasi sehat dalam organisasi olahraga tingkat daerah.
“Semua boleh maju tanpa dibatasi, dan prosesnya harus benar-benar bersih dari permainan belakang layar,” kata Salam.
Potongan Dana
Salam menjelaskan bahwa KONI Cilegon mengalami pemotongan dana sebesar Rp2 miliar dari APBD.
Salah satu pihak sempat mengusulkan agar cabang olahraga atau calon ketua membiayai kegiatan, tetapi panitia langsung menolak karena usulan itu tidak memiliki dasar hukum.
Ketua panitia menyampaikan bahwa usulan tersebut berisiko dan tidak sesuai dengan prinsip tata kelola organisasi.
Sebagai solusi, Salam menyetujui pengalihan satu kegiatan KONI untuk mendukung pelaksanaan Musorkot mendatang.
Ia berkoordinasi dengan Dispora dan TAPD agar pengalihan anggaran berlangsung secara sah dan sesuai prosedur.
Meski dana belum cair, panitia dan TPP tetap menjalankan tahapan agar proses tidak bergeser dari jadwal semula.
Rencana Musorkot tetap mengacu pada tanggal 6 September 2025 sesuai hasil rapat kerja sebelumnya.
Salam akan mengundang semua cabang olahraga untuk menyampaikan informasi bahwa pelaksanaan masih menunggu proses pencairan anggaran.
“Saya tidak ingin ada kesan menutupi sesuatu, makanya saya minta semua disampaikan terbuka kepada publik,” jelasnya.
Menurut Ketua KONI Cilegon, pemilihan ini bukan hanya soal jabatan, tetapi juga tentang membangun budaya organisasi yang sehat dan bertanggung jawab. (red)