BANTENHUB.ID – Mudik Lebaran 2025 diperkirakan lebih padat dibanding tahun-tahun sebelumnya, terutama karena libur panjang yang berdekatan dengan Hari Raya Nyepi.
Lonjakan jumlah pemudik pada arus Mudik Lebaran 2025 yang ingin menyeberang melalui pelabuhan utama seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk berpotensi menimbulkan antrean panjang jika tidak diantisipasi sejak dini.
PT ASDP Indonesia Ferry menegaskan bahwa tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan.
Seluruh pemudik wajib membeli tiket secara online melalui sistem e-ticketing Ferizy, yang dapat dipesan hingga H-60 sebelum keberangkatan.
Dengan memesan lebih awal, pemudik bisa mendapatkan jadwal terbaik dan menghindari kehabisan tiket.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan sejak dini dan datang ke pelabuhan sesuai dengan jadwal keberangkatan yang tertera di tiket.
Kedatangan yang tidak sesuai jadwal dapat menyebabkan antrean panjang dan memperburuk kepadatan di area pelabuhan.
Berdasarkan tren arus kendaraan dalam tiga tahun terakhir, puncak kepadatan di Pelabuhan Merak terjadi pada H-5 hingga H-1 Lebaran, dengan lonjakan pemudik pada pukul 20.00 WIB – 02.00 WIB dan 05.00 WIB –11.00 WIB.
Pemudik disarankan memilih jadwal keberangkatan di luar jam-jam tersebut untuk menghindari kepadatan ekstrem.
Untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan, ASDP telah menyiapkan 69 kapal yang siap beroperasi, termasuk kapal yang akan melayani penyeberangan di pelabuhan tambahan seperti Ciwandan, BBJ Bojonegara, dan Indah Kiat jika diperlukan.
Buffer zone di Jalan Lingkar Selatan (JLS) juga akan difungsikan sebagai kantong parkir tambahan jika kapasitas di pelabuhan utama penuh.
Pemudik yang hendak menyeberang di lintasan Ketapang-Gilimanuk perlu memperhatikan bahwa layanan penyeberangan akan dihentikan sementara pada Hari Raya Nyepi sebagai bentuk penghormatan terhadap perayaan tersebut.
Oleh karena itu, jadwal perjalanan harus disesuaikan agar tidak terhambat.
Pemerintah telah menetapkan libur sekolah mulai 21 Maret 2025 dan kebijakan work from anywhere (WFA) pada 24 Maret 2025 untuk membantu mendistribusikan arus perjalanan agar tidak menumpuk pada hari tertentu.
Dengan adanya kebijakan ini, pemudik yang memiliki fleksibilitas waktu diharapkan bisa memilih jadwal keberangkatan lebih awal atau setelah puncak arus mudik agar perjalanan lebih lancar.
Dengan perencanaan yang baik, kepatuhan terhadap jadwal keberangkatan, dan pemesanan tiket sejak dini, pemudik bisa menghindari antrean panjang dan menikmati perjalanan yang lebih nyaman.
Semakin dekat dengan hari-H, kepadatan di pelabuhan diperkirakan semakin meningkat, sehingga pemudik disarankan mengambil langkah antisipatif agar perjalanan tetap lancar. (red)
Leave a Reply