LEBAK, BANTENHUB.ID – Ribuan guru madrasah swasta di Kabupaten Lebak akan menggelar aksi damai besar pada Senin, 3 November 2025 mendatang.
Aksi tersebut akan dimulai dari Alun-Alun Rangkasbitung sebagai titik kumpul, kemudian massa bergerak menuju Kantor Bupati dan DPRD Lebak.
Aksi direncanakan dimulai pukul 13.00 WIB hingga selesai dengan pengamanan aparat.
Koordinator aksi, Jonaedi Desky, menjelaskan sekitar dua ribu guru madrasah swasta siap turun ke jalan membawa spanduk dan keranda mayat.
Menurutnya, keranda mayat itu menjadi simbol matinya rasa keadilan bagi para guru madrasah yang terus berjuang tanpa dukungan kebijakan daerah.
“Kami menuntut keadilan dan perhatian dari pemerintah, karena guru madrasah juga berperan besar dalam dunia pendidikan,” ujar Jonaedi dengan tegas.
Lebih lanjut, ia menilai aksi ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap minimnya alokasi anggaran APBD untuk insentif guru madrasah swasta.
Oleh karena itu, para peserta aksi menuntut pemerintah daerah agar segera menyalurkan insentif bagi guru RA, MI, dan MTs di Kabupaten Lebak.
Tertib dan Damai
Sementara itu, Ketua MDC of Lebak, Deni Subhani M.Pd.I, memastikan aksi akan berlangsung tertib dan damai tanpa mengganggu aktivitas warga Rangkasbitung.
Menurut Deni, guru madrasah juga warga Lebak yang membayar pajak dan berhak hidup layak serta mendapatkan kesejahteraan yang sepadan.
“Kami ingin pemerintah membuka mata dan hati untuk melihat perjuangan guru madrasah yang terus mengabdi tanpa dukungan,” ungkapnya penuh harap.
Tak hanya itu, Ketua PC PGIN Kabupaten Lebak, Aang S.Pd.I M.Pd, turut menandatangani surat pemberitahuan aksi bersama Deni dan koordinator lapangan.
Sebagai tindak lanjut, panitia juga mengirimkan tembusan surat kepada Bupati Lebak, Ketua DPRD Lebak, Kepala Kemenag Lebak, serta seluruh guru madrasah.
Dengan begitu, para guru berharap aksi damai ini menjadi momentum penting untuk membuka jalan dialog antara pemerintah daerah dan tenaga pendidik.
Pada akhirnya, mereka berjanji akan terus memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru madrasah hingga pemerintah memberikan solusi nyata dan adil. (asw)



















