BANTENHUB.ID, CILEGON – Robinsar gaspol mencari solusi untuk mengakhiri krisis air bersih di perbukitan Pulomerak.
Robinsar gaspol menggandeng industri sekitar agar suplai air bagi warga segera terwujud.
Wali Kota Cilegon itu memastikan bahwa penyediaan air bersih di daerah sulit, seperti Tembulun dan Gunung Batur, menjadi prioritas utama.
Kelangkaan air yang selama ini menyulitkan warga, terutama saat musim kemarau, kini tengah diatasi dengan langkah konkret.
“Saat ini, distribusi air masih terbatas di wilayah ASDP, sementara daerah perbukitan seperti Gunung Batur dan Tembulun masih sulit terjangkau. Oleh karena itu, kami berupaya memperluas jaringan perpipaan agar lebih banyak warga dapat menikmati layanan air bersih,” ujar Robinsar, baru-baru ini.
Pemkot Cilegon tak hanya mengandalkan PDAM, tetapi juga menggandeng sektor industri, termasuk PLTU Suralaya dan perusahaan sekitar.
Saat ini, pihak PLTU Suralaya tengah menghitung kapasitas air yang dapat dialokasikan untuk kebutuhan warga.
“Kami paham bahwa industri juga memiliki kebutuhan air yang besar. Oleh karena itu, perlu ada keseimbangan agar pasokan tetap mencukupi, baik untuk masyarakat maupun sektor industri,” tambahnya.
Direktur Perumda Air Minum Cilegon Mandiri, Ikhwan Kurniawan, mengungkapkan bahwa kondisi geografis Pulomerak menjadi tantangan tersendiri dalam distribusi air.
Dengan ketinggian mencapai 500 meter di atas permukaan laut, tekanan air harus dijaga agar tetap stabil.
Sebagai solusi, pihaknya mengusulkan pembangunan jaringan pipa distribusi utama berdiameter 8 inci dengan kapasitas aliran hingga 35 liter per detik.
Infrastruktur ini ditargetkan dapat melayani sekitar 4.000 kepala keluarga (KK) di wilayah perbukitan Pulomerak.
“Karena sumber air tanah di Pulomerak terbatas, kami mengupayakan jalur perpipaan dari jaringan distribusi utama. Metode ini telah terbukti efektif di wilayah Cipala yang memiliki kondisi geografis serupa,” jelas Ikhwan.
Tak hanya itu, proyek ini akan terintegrasi dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional yang dikembangkan oleh pemerintah pusat dan provinsi.
Jika berjalan sesuai rencana, Pulomerak akan mendapat tambahan pasokan hingga 200 liter per detik dari sistem ini.
Dari sisi pendanaan, proyek ini akan direalisasikan secara bertahap dalam beberapa tahun anggaran.
Perumda Air Minum Cilegon Mandiri kini tengah menyusun skema pembiayaan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar proyek dapat segera terlaksana.
“Kami optimistis, dengan sinergi antara pemerintah daerah, industri, dan masyarakat, krisis air bersih di Pulomerak dapat teratasi secara berkelanjutan,” tutup Ikhwan.
Dengan langkah agresif ini, diharapkan warga perbukitan Pulomerak tak lagi harus menghadapi kesulitan air bersih setiap tahunnya.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintahan Robinsar tak sekadar berjanji, tetapi benar-benar gaspol dalam menuntaskan permasalahan rakyat. (red)
Leave a Reply