CILEGON, BANTENHUB.ID – Pagi itu laut Merak berkilau diterpa matahari ketika Wali Kota Cilegon Robinsar nyemplung ke laut mengenakan pelampung oranye di tengah ombak kecil.
Orang-orang di dermaga sempat bertanya-tanya apa alasan Robinsar nyemplung ke laut.
Apakah kapalnya karam sehingga sedang menyelamatkan diri, atau dirinya sedang mengalami keadaan darurat.
Apa yang bisa membuat seorang wali kota berenang bersama pasukan TNI dan relawan maritim di tengah perairan Merak?
Jawabannya hadir saat bendera merah putih raksasa dibentangkan di permukaan laut Merak memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Aksi tersebut berlangsung Minggu 3 Agustus 2025 pukul 09.00–11.30 WIB diikuti sekitar 150 peserta dari berbagai unsur penting.
Hadir Pangkogabwilhan I Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, Kas Kogabwilhan I Laksda TNI Haris Bima Bayuseto, dan Danrem 064/MY.
Turut hadir Kapolres Cilegon AKBP Dr. Martua Raja Taripar Laut Silitonga, Kalaksa BPBD Provinsi Banten Nana, dan Ahmad Hafid.
“Pembentangan bendera merah putih di laut bukan sekadar seremoni, tetapi simbol cinta tanah air dan kekayaan maritim Indonesia,” kata Robinsar.
“Laut adalah jantung kehidupan, sumber daya, dan identitas bangsa yang harus kita jaga bersama demi masa depan Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo meminta kepada para peserta untik tidak hanya melihat dari kegiatannya, tapi dari niat dan prosesnya yang mempersatukan semua pihak.
“Konservasi laut bukan hanya menjaga ekosistem, tetapi juga membuka potensi ekonomi masyarakat pesisir dan membangun budaya kelautan,” tuturnya.
Selain membentangkan bendera, dilakukan transplantasi terumbu karang untuk memulihkan ekosistem laut Merak yang telah mengalami kerusakan signifikan.
Kegiatan mendapat dukungan Lanal Banten, Basarnas, BPBD, Aksi Sosial Peduli, dan Forum Potensi SAR Banten dengan mengerahkan armada laut.
Bendera merah putih berkibar megah di atas laut Merak, menandai sejarah bahwa Robinsar nyemplung ke laut demi merah putih tercinta. (red)
