BANTENHUB.ID, CILEGON – Aksi konyol dilakukan seorang Ketua RT di salah satu kelurahan di Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Rabu pagi 28 Mei 2025.
Orang yang seharusnya menjadi sosok paling dipercaya oleh warganya ini, kedapatan intip seorang ibu cantik dari celah sunroof atap rumah sekitar pukul 06.13 WIB.
Tak ayal, perbuatan R, inisial si Ketua RT ini, bikin geger warga sekitar, apalagi aksinya terekam CCTV milik Pak RW, Blongoh sekali anda ini Pak RT??!
Kejadian ini bermula saat suami korban berinisial A, sedang bersiap-siap memulai hari.
Ia sontak kaget melihat sosok asing bercokol di atas atap rumahnya.
Tanpa pikir panjang, ia berteriak, “Wey, siapa itu!” teriakan yang ternyata cukup membuat sang pengintip salah tingkah dan langsung kabur menuruni atap lewat rumah sebelah.
Sayangnya, aksi kejar-kejaran gagal total, sang pelaku meloloskan diri dengan cekatan, meninggalkan misteri yang bikin warga penasaran.
Beruntung, rumah yang dilewati pelaku adalah milik Ketua RW yang kebetulan punya CCTV di beberapa titik.
Tak lama, identitas si pelaku pun terungkap, dan ternyata, si pengintip misterius itu adalah R, Ketua RT mereka sendiri.
Alasan Cari Anak Kucing, Tapi Posisi Menghadap Kamar Mandi
Dalam rapat dadakan yang digelar di rumah korban, dihadiri oleh pihak kelurahan, Babinkamtibmas, Ketua RW, serta istri pelaku sendiri, terungkap berbagai fakta yang bikin alis terangkat.
R berdalih naik ke loteng untuk mencari anak kucing, tapi sayangnya, posisi berdirinya yang pas menghadap ke kamar mandi rumah korban.
Itu membuat alasan tersebut terdengar seperti skenario sinetron gagal produksi.
“Kalau cari kucing, masa berdirinya pas banget ke arah kamar mandi? Ya warga gak bisa terima alasan itu,” ujar H, salah seorang warga.
Istri RT: “Saya Tahu Aib Suami Saya…”
Momen paling emosional dalam rapat itu datang dari istri R sendiri.
Dengan suara bergetar dan air mata berlinang, ia mengakui bahwa dirinya tahu aib sang suami.
“Saya tahu aib suami saya. Tapi tolong, jangan disebarluaskan. Saya mohon, cukup kita-kita saja yang tahu,” katanya seperti ditirukan kembali oleh warga.
Namun, warga tampaknya sudah kehilangan simpati.
Terlebih beberapa dari mereka menyebut adanya korban lain dan siap bersaksi jika kasus ini dibawa ke jalur hukum.
RT Teken Surat Pernyataan, Tapi Warga Masih Geram
Di akhir pertemuan, R menandatangani surat pernyataan yang isinya mengakui kesalahan dan bersedia mundur dari jabatan Ketua RT jika melakukan pelanggaran serupa.
Tapi bagi warga, itu belum cukup.
“Ini bukan cuma soal RT ngintip. Ini soal rusaknya kepercayaan warga terhadap pemimpinnya. Kalau ketua RT aja kelakuannya begini, gimana warga mau aman?” kata seorang ibu.
Pihak Kelurahan: Bukan Urusan Pribadi, Ini Etika Jabatan
Perwakilan kelurahan menegaskan bahwa ini bukan persoalan rumah tangga semata.
Ada tanggung jawab moral dan etika yang melekat pada jabatan Ketua RT.
“RT itu bagian dari pemerintahan paling bawah. Kalau ada pelanggaran, bisa saja diberhentikan. Kami akan bawa ini ke tingkat selanjutnya,” tegasnya.
Dalam pakta integritas yang ditandatangani saat pencalonan, setiap Ketua RT menyatakan kesiapannya untuk dicopot jika terbukti melakukan pelanggaran hukum atau norma sosial.
Warga: Jangan Sampai Ada “RT-RText Scandal” Lagi!
Warga kini berharap agar pihak kelurahan bertindak tegas dan tidak sekadar mengandalkan surat pernyataan.
Mereka tak ingin kejadian ini menjadi preseden buruk, apalagi melibatkan pemimpin lingkungan.
“Kami tidak ingin kejadian seperti ini jadi bahan gosip murahan. Tapi juga tidak bisa dibiarkan seolah tidak terjadi apa-apa,” kata seorang warga.
“Privasi warga, terutama perempuan, harus dilindungi,” pungkasnya. (red)