Bantuan Pendidikan untuk Siswa SMPN 2 Maja Diduga Dicuri, Bank BRI Ungkap Fakta Mengejutkan

banner 120x600
banner 468x60

LEBAK, BANTENHUB.ID – Bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) di SMPN 2 Maja Kabupaten Lebak diduga dicuri, mencuatkan persoalan serius.

Mumun, orang tua Intan siswi SMPN 2 Maja, awalnya mendapat kabar dari anaknya mengenai pencairan bantuan PIP tahun 2024.

Ia lalu menghubungi wali kelas untuk menanyakan prosedur pencairan, termasuk syarat berkas berupa fotokopi KTP, rapor, akta, dan identitas orang tua.

Kemudian, Mumun mendatangi sekolah menyerahkan berkas, namun tidak bertemu guru berwenang, malah ada guru laki-laki menawarkan mengurus pencairan.

Karena tinggal di Tangerang, Mumun menyetujui pencairan diurus pihak sekolah, berharap proses segera selesai tanpa kendala berarti ke depannya.

Namun, setelah sebulan berlalu, bantuan PIP tak kunjung cair, akhirnya Mumun kembali mendatangi sekolah menanyakan keterlambatan pencairan yang membingungkan.

Dari pihak sekolah, Mumun diarahkan langsung menuju BRI Rangkasbitung, ternyata pihak bank justru mengungkap fakta mengejutkan terkait pencairan.

Pihak bank mengatakan Intan sudah memiliki buku tabungan serta ATM, bahkan rekeningnya tercatat mengalami dua kali penarikan Brilink.

Mumun syok dan kecewa, sebab ia maupun anaknya Intan tidak pernah membuat buku tabungan atau kartu ATM sebelumnya.

“Kami sangat sedih, Intan sudah tidak memiliki bapak, kini bantuan PIP lenyap diambil orang lain,” ungkap Mumun kecewa.

Upaya konfirmasi kepada Kepala SMPN 2 Maja, Iis Aisyah, tidak membuahkan hasil, pihak sekolah menyebut kepala sekolah selalu tidak ada.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMPN 2 Maja, Pipin, mengatakan pihak sekolah hanya memberitahu siswa soal bantuan, bukan mengurus pencairannya.

Menurut Pipin, sekolah tidak pernah memegang buku tabungan maupun ATM siswa, dan seluruh proses pencairan sepenuhnya kewenangan pihak bank.

Kasus dugaan pencurian bantuan PIP ini menambah catatan kelam penyaluran bantuan pendidikan, masyarakat mendesak aparat segera melakukan penyelidikan serius. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *