LEBAK, BANTENHUB.ID – Pembangunan MI Al Hidayah Cinyiru, Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong, Lebak, diduga bermasalah.
Kepala MI Al Hidayah Cinyiru, Hasan, mengeluhkan lambatnya pembangunan rehabilitasi dan renovasi sekolah yang hanya dikerjakan dua orang.
Hasan mengatakan, proyek sudah berjalan sebulan namun belum menunjukkan kemajuan berarti, sehingga kegiatan belajar siswa dipindahkan sementara ke rumahnya.
“Bagaimana mau cepat selesai, orang yang bekerja setiap hari hanya dua orang,” ujar Hasan dengan nada kecewa kepada wartawan.
Hasan berharap pemerintah mempercepat penyelesaian pembangunan agar kegiatan belajar mengajar siswa dapat kembali berlangsung normal di ruang kelas.
“Kami hanya ingin anak-anak segera kembali belajar dengan nyaman di madrasah seperti semula,” pungkas Hasan penuh harap.
Tak Cantumkan Nominal
Proyek rehabilitasi dan renovasi tersebut merupakan bagian dari program PHTC Provinsi Banten oleh Kementerian Pekerjaan Umum dengan anggaran Rp40.275.808.350.
Anggaran tersebut adalah alokasi keseluruhan untuk rehab 27 madrasah di Banten.
Namun, papan proyek di MI Al Hidayah Cinyiru tidak mencantumkan nominal anggaran khusus sehingga publik mempertanyakan transparansi proyek tersebut.
Jen, pelaksana lapangan dari Kementerian Pekerjaan Umum, mengaku tidak mengetahui nilai pasti karena proyek sudah disubkan kepada pemborong bernama Asep.
“Soal nominal saya tidak tahu pasti, karena di papan proyek hanya tertulis angka global untuk 27 sekolah di Banten,” ucapnya.
Saat wartawan mencoba mengonfirmasi kepada mandor proyek, orang tersebut justru pergi meninggalkan lokasi tanpa memberikan penjelasan apapun terkait pembangunan. (asw)