Robinsar Tegas: KONI Cilegon Jangan Biarkan Cabor Fiktif Masuk Anggaran

Robinsar Tegas: KONI Cilegon Jangan Biarkan Cabor Fiktif Masuk Anggaran

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"resize":1,"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

CILEGON, BANTENHUB.ID – Wali Kota Cilegon Robinsar menegaskan bahwa KONI harus memastikan semua cabang olahraga berjalan matang dan terstruktur.

Menurutnya, karena KONI sebagai induk organisasi olahraga, pihaknya wajib memberi arahan agar setiap cabor menyusun program jelas, terukur, dan berorientasi hasil.

Selain itu, Robinsar menekankan agar tidak terjadi transfer dana atau taruh-taruh dari luar yang sama sekali tidak mendukung pembinaan atlet.

Ia juga menyoroti cabor yang tidak memiliki kegiatan tetapi tetap mendapat anggaran, sehingga KONI harus memantau agar dana tidak terbuang percuma.

“Selain itu, jangan biarkan program fiktif-fiktif muncul, sehingga KONI harus turun langsung dan memastikan semua kegiatan berjalan sesuai rencana,” tegasnya.

Oleh karena itu, Robinsar menegaskan bahwa pengawasan ketat sangat penting agar anggaran memberi dampak nyata pada pembinaan atlet, bukan sekadar formalitas.

Ia menyadari bahwa tantangan ke depan cukup berat karena anggaran terpangkas, sementara pemerintah tetap menuntut peningkatan prestasi atlet secara berkesinambungan.

Selain itu, Robinsar menilai prestasi atlet sering tidak sejalan dengan anggaran, sehingga penggunaan dana harus lebih efektif dan tepat sasaran.

“Dengan demikian, tidak semua prestasi membutuhkan anggaran besar, kadang dana yang ada pun belum optimal dalam pembelanjaan maupun operasionalnya,” ujarnya.

Yang terpenting, Robinsar menekankan mengefektifkan anggaran agar setiap rupiah langsung menyentuh pembinaan dan meningkatkan kemampuan atlet secara maksimal.

Ia mencontohkan, apabila cabor atau kegiatan tidak jelas dan tidak mendukung pembinaan, KONI harus segera mencoret program itu dari anggaran.

“Selain itu, kegiatan percaburan yang fiktif dan tidak mendukung pembinaan dicoret, sehingga fokus KONI tetap pada program nyata dan prestasi atlet,” jelasnya.

Dengan demikian, Robinsar memastikan penyesuaian tetap berjalan sambil menyesuaikan situasi dan kondisi, sehingga KONI bekerja tegas dan transparan.

Ia menambahkan bahwa selama ini belum terlihat program fiktif, namun pengawasan ketat harus terus dilakukan agar potensi penyimpangan hilang.

Dengan arahan ini, Robinsar berharap KONI Cilegon mampu meningkatkan prestasi atlet, menjalankan pembinaan optimal, dan menggunakan anggaran sebaik-baiknya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *