Istighosah Keselamatan Bangsa di Cilegon, Warga Sepakat Tolak Perpecahan

Wali Kota Cilegon Robinsar saat mengikuti Istighosah di Islamic Center Cilegon
banner 120x600
banner 468x60

CILEGON, BANTENHUB.ID – Pemerintah Kota Cilegon bersama Forkopimda, pemuda, mahasiswa, dan masyarakat menggelar istighosah keselamatan bangsa serta Deklarasi Damai di Islamic Centre.

Acara istighosah ini mencerminkan rasa syukur sekaligus komitmen masyarakat Cilegon menjaga kondusifitas, terutama setelah maraknya demonstrasi keras nasional.

Selain itu, kegiatan menghadirkan doa bersama, pesan kebangsaan, serta penandatanganan Deklarasi Damai yang meneguhkan tekad masyarakat Cilegon menolak provokasi.

Wali Kota Cilegon, Robinsar, menegaskan pentingnya keseimbangan doa dan usaha menjaga keamanan, ketertiban, serta ketentraman masyarakat di Kota Cilegon.

“Usaha tanpa doa itu sombong, doa tanpa usaha itu omong kosong, mari kita seimbangkan keduanya,” ujar Robinsar tegas.

Kemudian Robinsar mengingatkan bahwa dinamika persoalan bangsa mendorong pemerintah semakin serius meningkatkan pelayanan publik serta kesejahteraan masyarakat Cilegon.

Selanjutnya Robinsar menyampaikan terima kasih kepada Forkopimda dan masyarakat karena mereka berhasil menjaga kondusifitas Kota Cilegon dengan kerja sama solid.

Ketua DPRD Kota Cilegon, Rizki Khairul Ichwan, mengapresiasi semangat masyarakat menyalurkan aspirasi damai, sekaligus berkomitmen penuh memajukan Kota Cilegon tercinta.

“Alhamdulillah, penyampaian aspirasi berjalan damai, kami berkomitmen terus memajukan Kota Cilegon dengan penuh tanggung jawab,” ungkap Rizki.

Kapolres Cilegon, Martua Raja Taripar Laut Silitonga, bahkan mengingatkan masyarakat agar terus menjaga persatuan bangsa dengan merawat fasilitas publik dan lingkungan.

Sementara, Komandan Kodim 0623 Cilegon, Miftahul Khoir, menegaskan deklarasi damai harus diwujudkan melalui tindakan nyata sehingga masyarakat merasakan manfaat secara langsung.

Begitu pula, Ketua KNPI Kota Cilegon, Ari Irmawan, menekankan kritik santun berbasis moralitas sebagai bukti kedewasaan demokrasi masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.

“Di Cilegon kritik disampaikan santun berbasis moralitas, tanpa vandalisme, demi terciptanya suasana damai berkelanjutan,” tutur Ari.

Akhirnya, istighosah dan Deklarasi Damai membuktikan masyarakat Cilegon sepakat menolak perpecahan demi kota yang aman, maju, serta sejahtera. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *