BANTENHUB.ID – Pemudik yang berencana menyeberang melalui lintasan Ketapang-Gilimanuk harus bersiap mengatur jadwal perjalanan dengan baik.
PT ASDP Indonesia Ferry memastikan bahwa layanan penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk akan dihentikan sementara pada Hari Raya Nyepi sebagai bentuk penghormatan terhadap perayaan umat Hindu di Bali.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa kebijakan ini sudah dikoordinasikan dengan seluruh pemangku kepentingan agar berjalan lancar dan tidak mengganggu arus perjalanan.
Ia mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan jadwal keberangkatan agar tidak terjebak di pelabuhan saat layanan ditutup.
Selain penghentian sementara layanan di Ketapang-Gilimanuk, ASDP bersama Korlantas Polri dan Dirlantas dari berbagai daerah juga telah mempersiapkan strategi untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik Lebaran 2025.
Berdasarkan data tiga tahun terakhir, puncak kepadatan di Pelabuhan Merak terjadi pada H-5 hingga H-1 Lebaran, dengan jam-jam rawan antara 20.00–02.00 dan 05.00–11.00.
Untuk menghindari antrean panjang, pemudik diimbau untuk memilih jadwal keberangkatan di luar jam sibuk tersebut.
Sebanyak 69 kapal disiapkan untuk mengurai kepadatan, termasuk penggunaan pelabuhan alternatif seperti Ciwandan, BBJ Bojonegara, dan Indah Kiat jika diperlukan.
Selain itu, buffer zone di Jalan Lingkar Selatan (JLS) akan dijadikan kantong parkir tambahan jika kapasitas di pelabuhan utama penuh.
ASDP juga mengingatkan bahwa tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan.
Semua pengguna jasa wajib membeli tiket secara online melalui sistem e-ticketing Ferizy, yang bisa dipesan hingga H-60 sebelum keberangkatan.
Tiket yang dibeli lebih awal tidak hanya memastikan ketersediaan slot perjalanan, tetapi juga membantu menghindari antrean panjang di pelabuhan.
Pemerintah telah menetapkan kebijakan libur sekolah mulai 21 Maret 2025 dan work from anywhere (WFA) pada 24 Maret 2025 untuk membantu mendistribusikan arus perjalanan agar tidak menumpuk di tanggal tertentu.
Pemudik yang fleksibel disarankan untuk memanfaatkan kebijakan ini dan menghindari bepergian di puncak arus mudik.
Dengan perencanaan yang matang, kepatuhan terhadap jadwal keberangkatan, dan pemesanan tiket lebih awal, pemudik dapat menghindari hambatan selama perjalanan.
Jangan sampai gagal menyeberang hanya karena kurang persiapan! (red)
Leave a Reply