PANDEGLANG, BANTENHUN.ID – Di Desa Tapos, Kecamatan Cadasari, Pandeglang, masyarakat mendirikan makam tua, dan mereka meyakini tempat itu sebagai peristirahatan terakhir Nyai Ratu.
Sejak lama, masyarakat mengenang Nyai Ratu Ayu Siti Sukasalamah sebagai perempuan sakti berkarisma, dan karena itu banyak meneladani perjuangan dakwahnya.
Selain itu, kisah turun-temurun menuturkan Nyai Ratu Sukasalamah hidup pada masa Sultan Maulana Hasanuddin, yakni awal berdirinya Kesultanan Banten.
Oleh sebab itu, banyak peziarah datang berbondong-bondong, dan mereka percaya doa di makamnya membawa keberkahan serta keselamatan bagi keluarga.
Hingga kini, warga lokal maupun peziarah luar daerah terus memenuhi makam keramat di Desa Tapos, dan mereka berziarah dengan penuh khidmat.
Selain menghadirkan nuansa religius, makam sederhana dengan pepohonan rindang dan suasana asri memberikan ketenangan, sehingga peziarah nyaman berlama-lama melantunkan doa.
Lebih jauh, legenda Nyai Ratu Sukasalamah menampilkan kekuatan perempuan dalam dakwah, dan melalui sosoknya masyarakat merasakan ilmu serta kebijaksanaan.
Karena keberanian dan keteguhannya mendampingi ulama, masyarakat akhirnya menjulukinya “perempuan sakti dari Banten Lama” hingga kini dalam sejarah Islam.
Di samping itu, masyarakat menjadikan makam keramat tersebut penguat identitas sejarah Banten, serta pengingat pentingnya peran perempuan dalam dakwah Islam.
Hingga generasi kini, masyarakat tetap menjaga warisan spiritual Nyai Ratu Ayu Siti Sukasalamah melalui ziarah, doa, serta cerita lisan diwariskan. (red)