BANTENHUB.ID – Desa Keliki yang terletak di Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Bali, kini menjadi simbol nyata perubahan besar yang bisa dimulai dari desa kecil.
Berkat program Desa Energi Berdikari (DEB) yang diluncurkan oleh PT Pertamina (Persero) melalui subholding PT Pertamina Patra Niaga, desa ini kini tidak hanya mandiri dalam hal energi, tetapi juga menjadi contoh global dalam upaya memadukan teknologi energi terbarukan dengan pelestarian budaya lokal.
Program DEB yang merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pertamina Patra Niaga ini bertujuan untuk mendukung transisi energi berkelanjutan serta pemberdayaan masyarakat desa.
Melalui teknologi panel surya yang dipasang untuk mengoperasikan fasilitas vital seperti tempat pengolahan sampah (TPS3R) dan pompa air irigasi, Desa Keliki kini menikmati manfaat yang besar.
I Wayan Sumada, Ketua BUMDes Yowana Bakti, menyatakan bahwa masyarakat desa merasakan langsung dampak positif dari program ini.
“Kami berhasil menghemat hingga Rp 20 juta per tahun hanya dari penghematan listrik. Mesin pengolahan sampah dan pompa air sekarang beroperasi dengan lebih efisien, tanpa membebani biaya operasional. Kami juga melihat peningkatan produksi padi organik hingga 2-4 ton per panen,” ungkap Sumada.
Selain itu, pengolahan sampah yang sebelumnya menjadi masalah besar kini telah berubah menjadi peluang ekonomi.
Sampah organik yang dikelola secara mandiri diubah menjadi kompos yang mendukung pertanian ramah lingkungan.
Keberhasilan Desa Keliki tidak hanya terbatas pada peningkatan kemandirian energi dan ekonomi, tetapi juga pada peningkatan kesadaran lingkungan.
“Dulu kami kurang peduli dengan masalah sampah dan energi. Sekarang kami bangga bisa menjaga desa kami tetap lestari, serta mendukung pelaksanaan upacara adat di Pura Subak dengan sumber daya yang lebih efisien,” tambahnya.
Dampak positif lainnya adalah munculnya daya tarik wisatawan yang berkunjung untuk melihat langsung transformasi Desa Keliki.
“Sekarang banyak wisatawan lokal dan internasional yang datang. Wisata ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi kami,” kata Sumada.
Pada 30 April 2025, media internasional dari Aljazair mengunjungi Desa Keliki dan mengangkat kisahnya sebagai bukti bahwa energi terbarukan dan budaya lokal bisa berjalan beriringan.
“Desa Keliki sangat bersih dan terawat. Ini bisa menjadi destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi,” kata Fethi Chafik, Senior Jurnalis echoruk TV dari Aljazair.
Heppy Wulansari, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, juga mengapresiasi perhatian internasional terhadap Desa Keliki.
“Kunjungan media internasional ini adalah pengakuan terhadap komitmen kami dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Desa Keliki adalah bagian dari gerakan energi bersih yang terus berkembang di Indonesia,” kata Heppy.
Program Desa Energi Berdikari yang telah hadir di 24 desa sepanjang tahun 2024 kini terus meluas hingga mencapai 27 desa pada tahun 2025.
Keberhasilan Desa Keliki menjadi bukti bahwa melalui kolaborasi aktif antara masyarakat dan teknologi bersih, masa depan energi yang mandiri dan ramah lingkungan kini semakin dekat.
“Setiap desa memiliki cerita unik, namun satu tujuan yang sama, kemandirian energi yang berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk terus memperluas program ini dan berharap bisa menginspirasi desa-desa lainnya untuk bertransformasi menuju masa depan yang lebih hijau,” tutup Heppy. (red)
Leave a Reply