BANTENHUB, CILEGON – Haru tak bisa disembunyikan dari wajah Ainah (46), warga Lingkungan Sambi Buhut, Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon.
Setelah rumah satu-satunya ambruk diterjang hujan deras pada Kamis, 27 Februari 2025 lalu, kini secercah harapan mulai datang menyapanya.
Pada Selasa 8 April 2025, Wali Kota Cilegon, Robinsar, turun langsung meninjau lokasi rumah Ainah yang rata dengan tanah.
Tak hanya datang melihat, Robinsar membawa kabar baik, bantuan dari Baznas Cilegon sebesar Rp20 juta telah disiapkan untuk membantu pembangunan rumah Ainah.
Bahkan, Wali Kota menambahkan bantuan pribadi senilai Rp10 juta.
“Kalau 20 juta nggak cukup, saya tambahkan 10 juta dari pribadi. Yang penting Bu Ainah bisa kembali punya tempat tinggal yang layak,” ujar Robinsar.
Air mata Ainah pun tak terbendung. Bantuan ini menjadi titik terang di tengah kesulitan yang selama ini ia hadapi.
“Alhamdulillah… saya sangat bersyukur. Bantuan ini akan saya gunakan sebaik-baiknya untuk membangun kembali rumah saya,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Menurut Robinsar, kelurahan dan OPD terkait sebenarnya sudah bergerak cepat sejak awal kejadian.
Ainah sempat ditempatkan di rumah kontrakan untuk sementara.
Namun, ia mengakui ada hambatan dalam proses pemberian bantuan lanjutan.
“Memang sempat ada keterlambatan, jadi saya langsung minta Baznas bergerak cepat. Jangan sampai warga yang sedang kesusahan merasa dibiarkan,” kata Wali Kota.
Dalam kesempatan itu, Robinsar juga membawa kabar yang lebih besar: Kota Cilegon tahun ini akan mendapatkan program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari pemerintah pusat.
Sekitar 300 rumah akan mendapat bantuan senilai Rp30 juta per unit.
“Program ini akan kami kawal ketat. Jangan sampai ada yang tercecer, dan harus tepat sasaran,” tegasnya.
Di lokasi yang sama, Anggota DPRD Kota Cilegon, Yamanan, juga hadir dan menyampaikan kepeduliannya.
Ia mengaku telah menawarkan rumah kosong kepada Ainah untuk ditinggali, namun Ainah memilih tetap tinggal di rumah kontrakan karena lebih nyaman.
“Yang penting, kita semua tetap bantu. Saya pribadi juga akan ikut memberikan dukungan untuk pembangunan rumah Bu Ainah,” ucap Yamanan.
Kini, dengan total bantuan senilai Rp30 juta, Ainah kembali menatap masa depan dengan harapan baru.
Rumah yang ambruk mungkin tak bisa kembali seperti semula dalam sekejap, tapi kepedulian dan gotong royong telah menjadi fondasi awal untuk membangunnya kembali. (red)
Leave a Reply