CILEGON, BANTENHUB.ID – Tim Kebendaan Dewan Kebudayaan Kota Cilegon bersama Kasepuhan Terate Udik menemukan naskah kuno dan pusaka sakti dalam ritual bersejarah.
Agenda bersejarah ini menjadi momen perdana DKKC merawat warisan leluhur sekaligus memperkuat nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Cilegon melalui tradisi kebudayaan.
Selanjutnya, rangkaian acara dimulai dengan ziarah ke Makam Ki Lurah Ro’uf Jayalaksana, doa bersama, panjamasan pusaka, hingga pembersihan naskah kuno peninggalan.
Kemudian, Tim Kebendaan DKKC membersihkan pusaka sakti berupa keris, tombak, dan peninggalan leluhur lain, bahkan menduga asalnya sejak masa Kasultanan Banten.
Ketua Tim Kebendaan DKKC Saiful Iskandar menegaskan kegiatan kebudayaan ini tidak sekadar ritual, melainkan wujud nyata upaya menjaga sejarah.
“Panjamasan pusaka dan pembersihan naskah kuno menjadi simbol penghormatan leluhur sekaligus menjaga kelestarian sejarah budaya bangsa,” ujar Saiful Iskandar.
Warga Terate Udik menyambut kegiatan penuh antusias, bergotong royong membersihkan pusaka, sementara tokoh masyarakat menilai tradisi ini penting diwariskan.
“Anak-anak kita wajib mengenal pusaka dan naskah kuno agar tidak tercerabut dari akar budaya leluhur bangsa,” ucap Haerulloh.
Haerulloh menjelaskan di Komplek Makam Jayalaksana terdapat makam Ki Ro’uf Jayalaksana, istrinya Nyai Nyi Mas Bernok, ibunda Tubagus Buang.
Selain itu, komplek tersebut menyimpan gerobak lengek berisi pusaka, naskah kuno, kitab, keramik kuno, hingga bambu unik berbentuk angka delapan.
DKKC berkomitmen menjadikan ritual panjamasan dan pembersihan naskah kuno sebagai agenda berkelanjutan, sekaligus membuka ruang penelitian akademis.
Akhirnya, dengan penemuan naskah kuno dan pusaka sakti di Terate Udik, DKKC berharap masyarakat semakin sadar menjaga warisan budaya bersama. (red)
