BANTENHUB.ID, CILEGON – PT Standard Toyo Polymer atau PT Statomer menggelar Seminar K3, Exhibition & Demo Rescue PT Statomer, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, Kamis 6 Februari 2025.
Pada Seminar K3, Exhibition & Demo Rescue kali ini, PT Statomer mengambil tema Menghadapi Tantangan di Ruang Terbatas.
Dimana tema Menghadapi Tantangan di Ruang Terbatas pada Seminar K3, Exhibition & Demo Rescue PT Statomer tersebut, membahas terkait perspektif keamanan dan kesehatan pekerja.
Deputi GM PT Statomer Nandang Mahpudin mengatakan jika acara tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional.
Dimana di PT Statomer, peringatan tersebut diisi dengan seminar dan drill.
“Ini dalam rangka Bulan K3 Nasional. Ini hal yang baik untuk diselenggarakan, karena yang dibahas pada seminar dan drill tersebut hal serius untuk diketahui teman-teman semua,” katanya saat ditemui disela-sela acara.
Menurut Nandang, para peserta Seminar K3, Exhibition & Demo Rescue harus bisa mengimplementasikan isi dari materi acara tersebut.
Ini agar keselamatan para karyawan di perusahaan tersebut dapat terjamin.
“Saya kira tinggal bagaimana teman-teman semua bisa mengimplementasikan ini di pekerjaan yang sesungguhnya,” ujarnya.
HSEE Manager PT Statomer Mawandi Noveriansyah mengatakan, selain seminar, perayaan Bulan K3 Nasional PT Statomer juga dihiasi berbagai agenda, seperti perlombaan, pameran, donor darah, hingga CSR.
Bahkan menurut Mawandi, acara tersebut juga dilakukan VCT untuk mengetahui ada tidaknya pegawai yang mengidap HIV AIDS.
“Ini salah satu program kami mengentaskan penyebaran HIV AIDS,” tuturnya.
Mawandi menerangkan, pihaknya mengambil kesempatan memperkenalkan alat baru berupa rescue pod.
Dimana alat tersebut sangat penting untuk dipelajari oleh para karyawan, khususnya di bidang produksi.
“Sangat penting kami bisa memperagakan rescue pod ini ke teman-teman produksi yang memang berhubungan langsung dengan alat reaktor,” katanya.
“Ketika terjadi kecelakaan kerja mereka sudah lebih tangguh dan mantap cara penggunaannya. Memang ini tidak cukup sekali, harus berkali-kali, tapi ini adalah awal yang baik untuk memberikan edukasi kepada mereka” tambah Mawandi.
Sementara itu, HSSE Chief PT Statomer Tb Aan Rohyani mengatakan, pada dasarnya acara yang dihadiri 70 peserta tersebut terbagi menjadi dua.
Yakni acara seminar yang dilaksanakan di ruang multycenter room, serta simulasi tanggap darurat di Hall Lapangan Badminton PT Statomer.
“Intinya ini adalah acara seminar K3 dan demo simulasi tanggap darurat pekerjaan ruang terbatas menggunakan alat-alat emergensi,” ujarnya.
Tujuan dari acara ini, kata Aan yang juga menjabat Ketua Bulan K3 dan salah satu pemateri, melatih keterampilan pekerja agar lebih siap dalam menghadapi keadaan darurat saat terjadi di ruang tertutup.
Kemudian, merefresh pengetahuan mereka supaya mereka lebih memperdalam lagi tentang bahaya ruang tertutup.
“Tentu, ini semua dilakukan agar para peserta bisa menanggulanginya ketika ada kendala,” tuturnya.
Pada bagian lain, Kepala Program Studi MKM UF Universitas Faletehan Dr Ismarina selaku narasumber terkait alat pelindung diri atau APD mengatakan, para karyawan industri harus betul-betul memahami pentingnya APD.
Sebab APD bisa melindungi para karyawan dari potensi kecelakaan kerja.
“Intinya mereka harus betul betul memahami bahwa penggunaan alat pelindung diri itu sangat penting buat menghindari kecelakaan kerja,” ucapnya.
Menurut Ismarina, salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja adalah kelalaina para pekerja menggunakan APD.
Dimana para pekerja tersebut tidak mengindahkan protab atau SOP di lingkungan kerjanya.
“Dalam satu tahun, masih saja ada tiga kecelakaan kerja. Itu terjadi karena pegawainya tidak mengikuti aturan yang ada. “Intinya dia harus bisa melakukan kesadaran diri untuk perlindungan secara dasar,” tambahnya. (red)